2025
Kompas.id : Thresia Mareta, Promosi Budaya Indonesia
Thresia Mareta mendapat pengakuan sebagai pejuang wastra Indonesia ke panggung dunia. Kementerian Kebudayaan Perancis menganugerahkan penghargaan Knight of the Ordre des Arts et des Lettres kepada Thresia atas dedikasinya dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia melalui fashion.
Dalam sebuah upacara penuh penghormatan, penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Duta Besar Perancis untuk Indonesia Fabien Penone kepada Thresia di hadapan para tokoh industri, pejabat tinggi, dan tamu undangan lainnya di Museum Nasional, Selasa (18/2/2025) malam.
Ordre des Arts et des Lettres adalah penghargaan kehormatan dari Perancis yang diberikan kepada individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam bidang seni, budaya, dan sastra di tingkat global. Sejak dimulai pada 2 Mei 1957, penghargaan ini telah dianugerahkan kepada tokoh-tokoh dunia, seperti Pablo Picasso, Issey Miyake, Meryl Streep, David Bowie, dan Umberto Eco.
Jakartadaily.id : Indonesian Fashion Brand LAKON Receives French Arts Award, Inspiring Global Creative Economy
Mukhtar Wijaya - 20 February 2025 06:00 WIB
“We feel an immense pride because we see the idea that the creative economy, everything creative, in Indonesia is ready to go global,” said Umar, emphasizing the importance of showcasing Indonesian culture on a global stage.
The award, presented by French Ambassador to Indonesia, Timor Leste, and ASEAN, Fabien Penone, was given to Thresia Mareta, the founder of LAKON Indonesia. Penone praised Mareta as an inspiring leader who creates opportunities and empowers those around her.
https://www.jakartadaily.id/business/16214590646/indonesian-fashion-brand-lakon-receives-french-arts-award-inspiring-global-creative-economy#google_vignette
Disway.id : Menyala di JF3 2025, Koleksi URUB dari LAKON Indonesia Sentuh Hati Lewat Kisah Pengorbanan Hidup
Marieska Harya Virdhani - Kamis 31-07-2025,18:58 WIB
Lewat koleksi bertajuk “URUB”, LAKON menyulut api kecil di hati para penonton.
Sebuah nyala yang tidak hanya menerangi, tetapi juga menyentil kesadaran kita akan arti pengorbanan, cinta tanpa pamrih, dan kearifan lokal yang mulai terlupakan.
"Hidup itu urub. Menyala. Menerangi."
Ia adalah bentuk meditasi visual dan tekstil tentang apa artinya memberi di tengah dunia yang sibuk mengambil. Tentang apa artinya menjadi cahaya, bukan hanya mengejar gemerlap. Kita sering lupa, bahwa bumi yang kita pijak ini bisa tetap hijau bukan karena kerakusan, tetapi karena pengorbanan.
Gunung meletus bukan hanya bencana, tapi juga awal kehidupan baru. Debu dan lahar menciptakan kesuburanBegitu juga dengan koleksi ini: setiap helai kain batik di URUB adalah simbol dari dedikasi dan cinta para pengrajin Nusantara. Dibuat dengan proses panjang, tangan-tangan terampil, dan hati yang penuh harap. “Kami mungkin belum bisa menjadi seperti seorang ibu, tapi lewat karya ini kami ingin menyalakan cahaya,” ujar Thresia Mareta, Pendiri LAKON Indonesia.
https://disway.id/read/888900/menyala-di-jf3-2025-koleksi-urub-dari-lakon-indonesia-sentuh-hati-lewat-kisah-pengorbanan-hidup#goog_rewarded